Alam dan Permainan Tradisional Nusantara dalam Karya Seni Lukis Naratif
Hari
ini masih sama dengan minggu lalu, rabu namanya, dan pagi tadi, memang sengaja kusiapkan untuk mampir menilik dan
mengapresiasi Pameran Proyek Study M. Syaeful Alam atau biasa dipanggil alam. Tema
Permainan Tradisional Anak Nusantara dalam Karya Seni Lukis Naratif dijadikan sebuah tagline untuk karya-karyanya
yang luar biasa, dan hari ini adalah hari terakhir dalam gelaran Pameran Proyek
Studinya yang telah dibuka selama tiga hari dari tanggal 8 – 10 Januari 2018.
Kupetikan sedikit Konsep
berkaryanya, bahwa dewasa ini permainan tradisional semakin menghilang dari
masyarakat, hal ini dikarenakan kemajuan teknologi dan pembangunan yang
memiliki dampak positif dan negatif di dalamnya, perkembangan teknologi membawa
anak – anak lebih sering bermain vidio game dan aplikasi permainan yang ada di gadget
atau smartphone yang mereka miliki, permainan tradisional dianggap tidak
mengasikan sehingga mereka memilih permainan digital.
Permainan
digital lebih beragam jenisnya, sehingga anak tidak mudah bosan. Pada permainan
digital, perkembangan kognitif memang lebih baik, hal ini tampaknya berkaitan
dengan peningkatan informasi visual yang harus di prosesnya secara bersamaan
seperti pada waktu berinteraksi dengan teknologi komputer. Tetapi juga banyak
dampak negatif yang ditimbulkan dari permainan digital yang tidak disadari
dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Anak – anak adalah manusia yang sedang
tumbuh kearah dewasa. Pertumbuhan itu mencangkup pertumbuhan jasmani dan
jiwanya.
Dalam hal
ini semakin menghilangnya permainan tradisional dikhawatirkan menumbuhkan sifat
malas dan individualisme mengemukakan bahwa salah satu efek negatif yang dapat
ditimbulkan dari teknologi komunikasi elektronik adalah dapat menghambat
perkembangan fisik, perkembangan sosial dan emosi, perkembangan moral,
intelegensi. Ditambahkan pula bahwa akibat yang dapat ditibulkan dari
penggunaan teknologi komunikasi elektronik adalah dapat menyebabkan terjadinya
cyber bullying, kecanduan terhadap permainan digital.
lukisan alam berjudul Terjebak di Dunia Maya dan Menunggu Datangnya suara
Alam menceritakan salah satu lukisan yang diangkat atas
dasar pengalaman pribadi dengan kedekatan tempat semasa kecil
sampai sekarang, bahwa dulunya di belakang rumah Alam adalah sawah, yang ketika
musim panen berlalu tanahnya menjadi keras (nglungka :bahasa jawa) dan dimanfaatkan
Alam dan temanya untuk bermain bola dan lain sebagainya, namun mirisnya
sekarang ternyata sudah menjadi alih fungsi sebagai lahan pabrik (perusak alam),
sehingga sawah-sawah di belakang rumah Alam tinggalah kenangan, yang akhirnya
atas pengalaman itu, terciptalah karya dengan judul “Tergusur Pondasi Beton”. tervisualkan dengan sorang anak kecil yang kehilangan lahan bermainya.
lukisan berjudul " Tergusur Pondasi Beton"
Aku, Anak Alam, dan Alam
Selamat atas keberanian dan inspirasi yang telah disebar dan
tularkan, semoga semakin bertumbuh dan mengakar kuat. Dan ndang sidang
lam.(hehehe). eh untuk yang mau kepo pun juga berkenalan dengan seniman satu ini, kunjungi saja di linimasa instagramnya allam_haru.
Panjang Umur Kesenian.
Post a Comment